PBSI Ingin Ubah Sistem Seleksi Pelatnas, Pengen
PBSI Ingin Ketua Umum Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI), Fadil Imran, mengumumkan rencana besar untuk mengubah sistem rekrutmen atlet menuju pelatihan nasional (pelatnas). Langkah ini dianggap sebagai strategi untuk memperluas kesempatan bagi para atlet berbakat yang selama ini mungkin belum terpantau. Rencana ini terinspirasi dari pendekatan pelatih timnas sepak bola Indonesia U-20, Indra Sjafri, yang secara aktif mencari talenta tersembunyi di berbagai daerah di Indonesia MPO08.
Inspirasi dari Sistem Rekrutmen Sepak Bola
Fadil menyatakan niat PBSI untuk tidak lagi hanya mengandalkan seleksi nasional (seleknas) sebagai satu-satunya pintu masuk menuju pelatnas. “Ke depan, rencana saya sebagai Ketua Umum PBSI terpilih, kita akan merubah regulasi,” ungkap Fadil saat diwawancarai oleh Antara pada ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024 di Deli Serdang, Sumatera Utara. Menurutnya, dengan mengikuti jejak Indra Sjafri, yang dikenal gemar blusukan ke daerah-daerah mencari pesepak bola berbakat, PBSI berharap dapat menemukan pebulu tangkis potensial yang belum terpantau pada lingkup seleksi nasional.
Indra Sjafri selama ini dikenal aktif mengunjungi berbagai pelosok tanah air untuk mencari pemain berbakat yang belum tergabung dalam klub-klub besar. Strategi ini sukses diimplementasikan dalam dunia sepak bola, dan PBSI berencana menerapkan metode serupa untuk menemukan talenta-talenta bulu tangkis yang mungkin tersembunyi di berbagai daerah.
Jalur Masuk Pelatnas yang Lebih Terbuka
Menurut Fadil, perubahan ini akan memungkinkan atlet-atlet berbakat yang sebelumnya terlewatkan dalam seleksi nasional untuk tetap memiliki kesempatan bergabung dengan pelatnas. “Rekrutmen atlet pelatnas itu tidak hanya dari seleknas yang diadakan di akhir tahun. Bisa dari talent scouting, pemandu bakat, pengembangan daerah,” jelasnya.
Sistem baru ini juga akan semakin mendorong PBSI di tingkat provinsi untuk bekerja lebih keras dalam mengembangkan atlet di daerahnya masing-masing. Selain itu, PBSI berencana memberi ruang lebih besar bagi ajang-ajang nasional seperti Sirkuit Nasional (Sirnas) untuk menjadi bagian dari proses seleksi atlet pelatnas. “Mungkin memberi ruang juga kepada Sirnas untuk menunjukkan di mana yang poinnya memang ranking-rankingnya bagus,” tambah Fadil.
Dengan jalur masuk yang lebih beragam, PBSI berharap bahwa atlet-atlet yang tidak lolos dalam seleknas tetap memiliki kesempatan untuk menunjukkan potensinya melalui jalur lain. Hal ini dinilai penting, terutama karena banyak talenta yang tidak terpantau oleh seleknas, namun memiliki potensi besar untuk berkembang dan bersinar di tingkat nasional maupun internasional.
Dukungan dari Atlet PON 2024
Rencana perubahan jalur masuk pelatnas ini mendapat sambutan positif dari para atlet yang berlaga di PON 2024. Salah satunya adalah Richie Duta Ricardo, peraih medali emas tunggal putra PON 2024. Menurut Richie, sistem baru ini akan memberikan kesempatan yang lebih adil bagi semua atlet, terutama mereka yang mungkin tidak berhasil di seleknas tetapi tampil baik di ajang-ajang lain seperti Sirnas.
“Kalau misalnya itu sih mungkin lebih adil. Soalnya ada atlet yang sering juara di Sirnas tapi malah nggak kepantau karena kalah di Seleknas. Jadi, kalau ada kesempatan lain, mungkin atlet-atlet yang nggak juara di Seleknas tapi tampil baik di turnamen lain bisa tetap berkesempatan masuk pelatnas,” ujar Richie.
PBSI Ingin Dukungan dari Atlet Tunggal Putri
Sausan Dwi Ramadhani, peraih medali emas tunggal putri di PON 2024, juga mendukung penuh rencana PBSI ini. Ia menilai bahwa perubahan ini akan sangat membantu para atlet yang memiliki potensi namun terhalang oleh sistem seleksi yang terbatas. “Apalagi seleknas itu, sebelum-sebelumnya kan cuma masuknya cuma satu orang. Jadi meskipun ini ada tambahan itu sangat berarti banget buat temen-temen lain juga,” kata Sausan.
Sausan berharap sistem baru ini dapat membuka lebih banyak kesempatan bagi atlet-atlet muda berbakat yang selama ini mungkin belum mendapatkan perhatian penuh dari PBSI. Dengan demikian, semakin banyak talenta potensial yang bisa berkembang di pelatnas dan membawa prestasi bagi Indonesia di kancah internasional.
Dampak Positif bagi Pengembangan Bulu Tangkis Nasional
Perubahan yang direncanakan PBSI ini diharapkan akan membawa dampak positif bagi pengembangan bulu tangkis nasional. Dengan membuka lebih banyak jalur masuk menuju pelatnas, PBSI memberikan kesempatan yang lebih luas bagi atlet-atlet daerah untuk bersaing di level nasional. Hal ini juga akan mendorong setiap provinsi untuk lebih giat dalam melakukan pembinaan dan pengembangan atlet-atlet lokal mereka.
Lebih dari itu, PBSI berupaya untuk memaksimalkan potensi seluruh atlet di Indonesia dengan tidak hanya bergantung pada seleksi tunggal. Langkah ini diharapkan dapat memperkuat tim nasional bulu tangkis Indonesia, sekaligus menciptakan regenerasi atlet yang lebih merata di seluruh wilayah Indonesia.
PBSI Ingin Rencana PBSI untuk mengubah jalur masuk atlet menuju pelatnas adalah langkah strategis yang menjanjikan. Dengan mengadopsi pendekatan serupa dengan yang diterapkan di dunia sepak bola, PBSI berharap dapat menemukan lebih banyak talenta tersembunyi dari seluruh pelosok Indonesia. Dukungan dari para atlet menunjukkan bahwa perubahan ini akan membawa keadilan dan kesempatan yang lebih luas bagi semua atlet berbakat di Indonesia.