Arteta Diharuskan Membawa Arsenal Juara! Tidak

0
Arteta Diharuskan

Arteta Diharuskan Musim ini, Arsenal seakan dilanda kutukan. Bukan kutukan mistis, melainkan kutukan berupa kartu merah yang berulang kali menghantui tim Meriam London. Tiga pemain hilang akibat kartu merah yang di terima Arsenal di awal musim. Sebuah rekor buruk yang tentu saja mengundang pertanyaan besar, Apakah ini hanya kebetulan semata, atau ada masalah mendasar dalam permainan Arsenal IDCJOKER

Sang pelatih, Mikel Arteta  tentu saja panik dengan situasi merugikan ini. Ia berargumen bahwa beberapa keputusan wasit terlalu keras dan tidak adil bagi timnya. Namun, fakta tetaplah fakta Arsenal telah melanggar aturan dan harus menerima konsekuensinya. 

Dengan tendangan bola yang penuh amarah, Leandro Trossard menghancurkan harapan timnya sendiri. Kartu merah langsung menjadi hukuman atas tindakan tidak disiplinnya ini. Tak lama berselang, giliran Declan Rice yang harus berjalan lebih awal karena dianggap menunda-nunda permainan. 

Keputusan wasit untuk memberikan kartu merah kepada Saliba akibat pelanggaran kerasnya terhadap Evanilson juga tidak hanya merugikan Arsenal, tetapi juga memicu perdebatan sengit di kalangan penggemar sepak bola mengenai keadilan keputusan tersebut.

Kartu Merah Jadi Biang Kerok, Arsenal Kehilangan Poin Berharga

Sejak Mikel Arteta mengambil alih kendali di Emirates Stadium, gaya permainan Arsenal memang mengalami transformasi signifikan. Sejak awal pertandingan Arsenal sudah tampil lebih agresif dan menekan lawan mainnya. Gaya permainan ini memang efektif untuk merebut kembali bola dan menciptakan peluang mencetak gol. 

Namun, di sisi lain, gaya bermain yang terlalu keras ini juga berpotensi meningkatkan risiko terjadinya pelanggaran yang berujung pada kartu kuning atau bahkan kartu merah. Data statistik menunjukkan bahwa Arsenal saat ini menjadi klub dengan jumlah kartu merah terbanyak di liga. 

Sejak Arteta menukangi tim, The Gunners telah mengoleksi 18 kartu merah. Angka ini jauh melampaui rival-rival terdekat mereka seperti Everton dan Wolves yang hanya mengoleksi 13 kartu merah. Jumlah kartu merah yang banyak tentu saja berdampak negatif bagi Arsenal. 

Selain mengurangi jumlah pemain, kartu merah juga dapat mengubah jalannya pertandingan secara drastis. Ketika bermain dengan 10 orang, Arsenal akan kesulitan untuk mengembangkan permainan dan lebih sering tertekan.

Arteta Diharuskan Arsenal Bayar Mahal Akibat Agresivitas Berlebih

Dalam tiga pertandingan di musim ini saja, Arsenal telah kehilangan lima poin akibat kartu merah. Kemenangan tipis 1-0 atas Brighton tidak bertahan lama dan berakhir dengan skor imbang. Hasil yang sama juga terjadi saat melawan Manchester City. 

Bahkan, saat melawan Bournemouth, Arsenal yang awalnya bermain imbang justru kalah setelah salah satu pemainnya diusir wasit. Masalah disiplin ini bukan hanya terjadi pada musim ini. Jika kita menilik ke belakang, sejak Arteta menukangi Arsenal, The Gunners telah kehilangan total 17 poin akibat kartu merah. 

Angka ini tentu saja sangat signifikan dan dapat membuat perbedaan besar dalam perebutan gelar juara. Jika Arsenal kembali kehilangan poin akibat kartu merah, maka peluang mereka untuk meraih gelar juara akan semakin tipis. Mikel Arteta kini berada di persimpangan jalan. 

Di satu sisi, ia ingin mempertahankan gaya permainan menyerang yang telah menjadi ciri khas Arsenal. Di sisi lain, ia juga harus memperbaiki catatan disiplin tim. Arteta perlu menemukan solusi yang tepat agar Arsenal bisa tampil lebih kompetitif tanpa harus mengorbankan gaya permainan yang telah dibangunnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *